Minggu, 21 Juli 2013

JENIS - JENIS KOI DAN KLASIFIKASINYA

Kohaku (Kow-Ha-Koo)


Kohaku adalah Koi putih dengan pola warna merah. Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitasnya. Putihnya harus benar-benar putih sedangkan warna merah harus pekat dan cerah. Kohaku, Taisho Sanshoku dan Showa Sanshoku adalah verietas yang paling populer, mereka disebut "Gosanke (3 Besar)."


Ciri - ciri Kohaku

Kohaku adalah koi putih dengan tanda hi yang sebaiknya mempunyai intensitas warna yang rata. Warna koi dapat ditingkatkan dan distabilkan dari tahun ke tahun dengan pemberian pakan warna dan diperhatikan secara terus menerus kualitas airnya. Warna Utama sebaiknya putih salju, tidak kekuningan dan sebaiknya menampilkan kilau yang baik. Kiwa harus tajam. Tetapi, pada saat mudanya, Kohaku yang tidak sempurna ukuranya masih kokesuke (semi-transparent); Definisi Pola akan stabil ketika koi menjadi dewasa.

Hi kepala sangat penting. Pada Kohaku “Classic”, hi kepalanya sebaiknya berbentuk U dengan level akhir pada mata, tetapi dewasa ini hanatsuki atau kuchibeni dapat diterima. Hi memanjang diatas satu atau kedua matanya juga dapatditerima. Sirip lebih disukai jika berwarna putih salju tanpa bercak hi sedikitpun. Kohaku yang ditandai dengan hi tunggal di kepala dianggap sebagai Tanco dan ditetapkan sebagai kelas tersendiri. Idealnya, hi Tancho sebaiknya berada di tengah dan bebrentuk bulat, menyerupai pola matahari pada bendera Jepang. Jika tanda pada type ini disertai dengan hi lain pada tubuh koi, maka ini disebut "Maruten Kohaku."

Kohaku dapat dibedakan lebih jauh berdasarkan pola hi nya. Pola "Tahapan" dapat dikenali dari “pulau” hi yang berurutan pada kepala dan tubuh koi. Kohaku yang menunjukkan dua “tahap” disebut sebagai nidan, yang secara harfiah berarti beranak tangga dua dalam bahasa Jepang. Sandan dan yondan masing masing mempunyai syarat pola tiga tahap dan empat tahap.

Untuk pola hi yang terus menerus dari kepala sampai ekor dapat diterima, jika polanya menarik. Contoh terbaik adalah masih the classic inazuma atau pola hi lintasan cahaya dari kepala ke ekor.

Hi pada tubuh tidak perlu simetris, atau malah biasanya berimbang, selama enak dilihat mata. Tetapi hi terkumpul pada satu sisi koi ketika dilihat dari atas, atau membuat ikan menjadi berat-kepala atau berat-ekor, akan tidak diakui. Orang Jepang lebih menyukai hi yang terputus pada pangkal ekor, meskipun banyak unggulan Kohaku tidak memiliki ini.

Kohaku Muda

Trend saat ini pola kohaku cenderung dipaksakan, dan ini sebaiknya diperhatikan pada waktu membeli koi muda. Ketika kulit merentang, bidang hi bergerak diantara satu sama lain, jadi hindari koi muda yang terlihat akan menjadi tiruan kecil pada saat dewasa. Sebaliknya, hi besar, yang tampak sebagai blok menjemukan bisa "terputus" nantinya di kehidupan untuk membentuk pola yang menarik. Koi jadi biasanya menunjukkan kedalaman warna yang setara di kepala, sedangkan tategoi (koi muda) biasanya memiliki warna lebih dalam di kepala jika dibandingkan dengan yang ditubuhnya. Seringkali kohaku muda, ukuran pada tubuh akan berisi warna yang lebih gelap yang kecil, yang berisi diamond, jika dibandingkan dengan kepala. Dengan kualitas air yang baik, hi pada tubuh sebaiknya menjadi lebih gelap menyesuaikan dengan warna kepala dan warna tersebut terlihat pada skala ukuran didalam. Ini akan berlanjut setiap tahun sampai semua hi pada tubuh memliki warna seragam. Ini adalah ketika koi akan dipertimbangkan sebagai koi jadi.

Kriteria dalam memilih Kohaku yang baik:

* Kohaku yang baik adalah kohaku memiliki warna putih seputih salju (tidak kecoklat2an atau kekuning2an).
* Tanda Merah (Hi) yang lebih baik adalah yang gelap tetapi cerah.
* Hi yang baik adalah yang tersebar diseluruh badan.
* Hi yang besar lebih baik dari yang kecil.
* Kohaku yang tidak terdapat / terkena Hi dikepalanya ("bald head" / kepala botak) kurang berharga.
* Hi dikepala sebisa mungkin tidak melebihi mata, rahang dan pipi tetapi boleh mencapai hidung atau mata (asal tidak melebihi).
* Kohaku yang memiliki Hi yang mencapai mulut disebut "Hanatsuki".
* Kohaku yang memiliki Hi yang tersebar / memenuhi kepala / wajah disebut "Menkaburi".
* Kohaku yang memiliki Hi yang terdapat di bibir / mulut disebut "Kuchibeni".
* Dalam kasus dimana bentuk Hi dikepala tidak baik dan juga melebihi mata, tanda "Kuchibeni" diperlukan.
* Tanda merah diperlukan ada didekat pangkal ekor, dan disebut "Ojime". Ojime paling tidak berjarak 1-2 cm dari pangkal ekor.
* Corak bagian belakang, dekat ekor, kalau bisa easy looking (jangan terlalu besar).
* Memiliki Kiwa yang tegas dan jelas, tidak blur atau ber-gradasi. (Kiwa adalah pertemuan antara 2 warna yang berbeda.)
* Komposisi antara warna merah dan putih 70 : 30
* Kohaku yang untuk kontes, jangan ada tompel merah di pipinya.

Jenis-jenis Kohaku:

* Step Type, adalah kohaku yang memiliki pola berstep; 2 step (Nidan), 3 step (Sandan), 4 step (Yondan).
* Straight Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi tidak terputus dari kepala hingga ekor.
* Lightning Hi, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola seperti halilintar (Inazuma Kohaku)
* Gotenzakura, adalah kohaku yang memiliki Hi berpola bulat2 (seperti buah Cherry) rapi dan simetris.
* Maruten Kohaku, adalah kohaku yang memiliki Tancho (bulatan) di kepalanya.
* Masih banyak lagi jenis2 kohaku yang lainnya seperti : Doitsu Kohaku, Kinzakura, Fuji Kohaku, Kanoko kohaku, Platinum Kohaku, Kinginrin Kohaku, dll. Tetapi untuk kontes (show), biasanya lebih disukai Tipe Step dan Inazuma, bahkan belakangan ini tipe Maruten kohaku juga mulai disukai untuk kontes. Tetapi penilaian ikan juga tidak terlepas dari nilai keseluruhan dari ikan ybs.


Taisho Sanshoku / Sanke (Son-Kay)


Ciri – ciri Sanke

Sanke kelihatannya seperti Kohaku penggabungan dengan Bekko. Hi sebaiknya tajam, dan terlihat seimbang ketika dilihat tanpa sumi. Disisi lain sumi juga sebaiknya terlihat seimbang ketika dilihat terpisah, dan sebaiknya tidak melebar melalui garis, semua tanda sebaiknya dipisakan tepian antara warna dengan kulit yang sebaiknya berwarna putih salju.

Tergantung dimana posisi sumi, Sanke dapat di bedakan menjadi, Sumi yang melampaui hi disebut kasane sumi, sedangkan tsubo sumi adalah sumi hitam pada kulit putih. Type kedua ini lebih disukai dibanding yang sebelumnya, kombinasi dari dua type sumi diatas yang lebih sering ditemukan. Secara teknis, sanke tidak dianjurkan memiliki sumi di kepala tetapi jika pola di badannya bagus, sedikit sumi di bahu tidak akan menjadi masalah.

Sebagaimana Kohaku, seluruh sirip sanke sebaiknya tidak ada hi, akan tetapi sumi pada pectoral, dorsal, atau caudal menjadikan karakternya menarik. Sumi yang ditemukan pada sirip adalah cara untuk mengidentifikasi bahwa koi tersebut adalah Sanke. Jika bentuk sumi seperi coretan pada sirip maka ini adalah Sanke, sebaliknya jika motogura (blok sumi pada pangkal sirip) akan di golongkan sebagai Showa.

Sanke dengan hi terpisah dikepala diikuti dengan banyak hi pada badan disebut dengan Maruten Sanke. Jika hi hanya ada dikepala maka disebut Tancho Sanke. Selanjutnya, jika tidak ada tsubo sumi (hitam pada putih) akan disebut Kawarimono atau Koromo.

Sanke Muda

Sanke berkualitas baik di waktu muda akan sulit dibedakan dari Kohaku. Kadang – kadang sumi tidak terlihat hingga usianya cukup. Tidak ada jaminan bahwa jika sumi mulai ada akan menjadi stabil, ini bisa saja menghilang kembali. Sumi pada awalnya terlihat sebagai warna biru-keabuan dan akan perlahan menajam seiring usianya. Sumi yang stabil yang terlihat pada usia dini disebut moto sumi, sedangkan jika tanda hitam terlihat belakangan disebut ato sumi. Hati hati dengan celah putih didalam blok hi, karena nantinya akan membuat koi kehilangan pola merahnya.

Kriteria dalam memilih Sanke yang baik:

* Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
* Merah di kepala sebisa mungkin tidak melewati mata, pipi, mulut bahkan kalau perlu jangan melewati hidung.
* Sanke yang istimewa tidak memiliki sumi (hitam) dikepalanya.
* Sumi diatas warna putih (Tsubo-Sumi) lebih disukai dibandingkan sumi diatas warna merah (Kasane-Sumi).
* Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 70:20:10
* Sirip dengan lebih sedikit strip (garis2 hitam) lebih elegan dibandingkan dengan yang lebih banyak strip.

Jenis-jenis Sanke:

* Taisho Sanke.
* Aka-Sanke; Taisho Sanke dengan warna merah (Hi) yang lebih dominan dan menyebar dari kepala ke ekor. Memang lebih impresif tapi kurang elegan.
* Yamato-Nishiki; Taisho Sanke Hikarimoyo (metalik).
* Fuji-Sanke: Taisho Sanke dengan memiliki aksen silver di kepalanya.
* Kanoko Sanke, Doitsu Sanke, Kinginrin Sanke, Tancho Sanke, Koromo Sanke dan Sanke-Shusui.


Showa Sanshoku (Sho-Ah)


Ciri - ciri Showa

Untuk menghasilkan warna dan style yang mengagumkan bagi penikmat modern pada Showa, petani mengawinkan induk Sanke dan Kohaku. Biasanya warna dominan pada Showa adalah pada hi mereka, dengan sumi dan warna putih dengan proporsi yang seimbang. Jika lebih dari separuh badannya merah jika dilihat dari atas, Showa ini disebut sebagai Hi Showa, tetapi Aka Sanke tidak jauh berbeda, Persamaan Showa ini akan terlihat lluar biasa. Hal ini selama jumlah sumi pada polanya sebaiknya dengan sedikit warna putih. Effek ini dibantu dengan adanya sirip pectoral dan motogura, meskipun sirip putih bersih dapat diterima pada showa modern. Hi Showa kadang – kadang sulit dibedakan dengan Hi Utsuri, akan tetapi jika kulit putihnya terlihat ketika dilihat dari atas, maka koi ini adalah Showa.

Konfigurasi pola pada showa lebih flexibel dibanding varietas yang lain. Hal ini cukup dinilai dari kombinasi ketiga warnanya yang nyaman dilihat. Setiap koi dinilai dari kesan keseluruhannya. Benar adanya jika dikatakan bahwa contoh bagus dari Showa dewasa sangat dekat persamaannya dengan Sanke atau Kohaku. Kekuarangan yang umum terlihat pada koi yang terlihat mengagumkan dari kepala hingga titik sepanjang sirip dorsal, dengan proporsi yang bagus pada hi,sumi dan kulit putih, tetapi kurang area tebal pada hi dari titik tersebut hingga sirip caudal. Kesan ini masih baik selama kontras warna terlihat, akan tetapi untuk menang, koi harus menunjukkan ciri yang excelent dari moncong hingga ekornya.

Sirip pectoral adalah poin tersendiri yang akan memberikan nilai lebih pada Showa yang bagus. Motogura pada salah satu sirip dan tidak ada pada sirip yang lain menjadikan cacat, sebagaimana kekurangan umum pada kedua sirip yang terlihat hitam.

Tancho Showa terlihat lebih menyerupai Shiro Utsuri tetapi dengan pola hi melingkar pada kepalanya.

Showa Muda

Showa tidak memiliki bloodlines sepertihalnya Go Sanke. Prosentase yang relative kecil dari telur yang bisa menjadi showa. Panen pertama biasanya hanya akan menghasilkan koi hitam semua.

Tategoi showa tidak hanya menunjukkan tantangan akan tetapi juga untung – untungan, hanya dengan mempelajari ikan lain dari keturunan yang sama akan memungkinkan memiliki pengetahuan menebak bagaimana sumi akan terlihat ketika koi dewasa. Area hi juga demikian, akan datang dan pergi, ada suatu mythos bahwa hi selalu stabildan sumi berubah – ubah, yang bisa membuktikan adalah dengan memperhatikan foto – foto pertubuhan Showa.


Ketika pertumbuhan koi, Sumi pada Showa dapat terlihat biru-keabuan atau hitam-kecoklatan, dan cukup terlihat adanya kiwa (sisik putih melapisi hi) dan sashi (sisik merah melapisi putih) yang biasanya meliputi seluruh permukaan kulit dengan pola tertentu yang memungkinkan sirip individual terlihat jelas. Koi Yang bertahan menunjukkan sumi membayang seperti ini disebut Kage Showa.

Kriteria dalam memilih Showa yang baik:

* Untuk warna putih seputih salju, merah semerah darah dan hitamnya pekat.
* Pangkal sirip depan hitam (motoguro). Ingat hanya pangkalnya saja, Tidak putih semua atau hitam semua dan juga tidak ada stripe merah.
* Diperlukan tanda Hi (merah) yang besar di kepala.
* Diperlukan paling tidak 20% warna putih. Warna putih diperlukan pada kepala, pangkal ekor dan punggung.
* Komposisi antara warna merah, putih dan hitam adalah 60:20:20
* Sumi (Hitam) dikepala membagi Hi menjadi 2, lebih impresif lagi jika membentuk huruf V dan berpangkal di hidung.

Jenis-jenis Showa:

* Showa Sanshoku.
* Kindai Showa;
Showa yang didominasi warna putih.
* Hi Showa;Showa yang didominasi warna merah.
* Boke Showa; Showa dengan sumi yang blur dan muda (abu2).
* Kage Showa; Showa dengan bayangan potongan2 kecil sumi pada Hi atau warna putihnya.
* Doitsu Showa, Kanoko-Showa, Koromo Showa, Showa Shusui, Kin Showa dan Gin Showa.

Perbedaan mendasar Sanke dan Showa:

* Taisho Sanke tidak memiliki Sumi di kepalanya.
* Sumi pada Taisho sanke hanya menyebar di punggungnya. Sumi pada Showa menyebar dihampir seluruh tubuhnya.
* Sirip depan Taisho Sanke putih atau ber-strip, sedangkan Showa memiliki sumi pada pangkalnya (motoguro).



Bekko (Bek-Ho)

Shiro Bekko

Dari ketiga type koi yang dikenal sebagai Bekko, hanya satu –Shiro Bekko– yang paling banyak dikenal. Ini adalah keturunan Sanke dan seperti halnya Shiro Utsuri yang merupakan keturunan Showa, ShiroBekko adalah juga Sanke

dengan tanpa tanda hi. Meskipun dihasilkan dari induk ikan varietas ini,mereka hanya seperti terlihat seperti telur Sanke, kecuali Tanco Sanke, perhatikan bahwa sedikitpun hi pada Shiro bekko meskipun hanya di bibir, akan disebut sebagai Sanke.

Sumi pada Shiro Bekko terlihat menarik dan sejajar sebagaimana Sanke.

Penilaian standard kini memperkenankan adanya sumi kecil pada kepala, sebagaimana pada Sanke, tetapi contoh terbaik adalah jika mempunyai kepala yang putih bersih, Dengan tanda hitam dimulai dari bahu. Seperti Kohaku dan Sanke. Mata biasanya biru dan kulit sebaiknya berwana putih salju. Pola sumi tidak harus simetris tetapi lebih baik jika seimbang. Jika sumi terpusat pada sati sisi saja akan tidak diperkanankan. Bekko tidak boleh memiliki terlalu banyak sumi pada caudal peduncle . Sirip Shiro Bekko bisa putih atau putih begaris dengan sumi, mirip dengan Sanke.



Aka Bekko aka bekko



Aka Bekko, tidak pernah dihubungkan sebagai Hi Bekko, adalah koi merah dengan tanda sumi. Idealnya tubuh Aka Bekko sebaiknya berwarna hi merah tua, diselimuti oleh sumi tajam dan siripnya harus putih atau bersih. Keseluruhannya menimbulkan effek kilatan, Koi yang paling susah dibedakan dengan Akka Bekko adalah Aka Sanke, perbedaan menonjol adallah Aka sanke menunjukkan area putih pada tubuh jika dilihat dari atas, Aka bekko diperbolehkan ada hi pada siripnya, meskipun yang memiliki sirip pectoral putih bersih lebih diminati.



Ki Bekko



Ki Bekko adalah koi yang paling langka pada group ini, dan merupakan koi kuning dengan diselimuti tanda sumi. Mereka bukan turunan yang disengaja, akan tetapi berasal dari persilangan Shiro Bekko, Kigoi atau Sanke. Anehnya,warna metalic pada Ki Bekko (disebut Tora, atau Tiger, Ogon)sangat jarang ditemukan.



Utsurimono (Oot-Sir-Ee-Moe-No)



Ciri - ciri Utsurimono



Shiro Utsuri



Seperti Kohaku, Shiro utsuri sangatlah simple, koi dengan dua warna. Oleh karena itu kualitas warna putihnya sangat menentukan harganya, sebaiknya warnanya terlihat putih salju dan terlihat sehat.


Shiro Utsuri sangat sulit dibedakan dari Bekko, tetapi dengan menempatkan kriteria yang membedakan antara Showa dan Sanke, perbedaan itu menjadi lebih jelas. Shiro Utsuri adalah koi hitam dengan pola putih, sedangkan Shiro Bekko sebaliknya, dan seluruh sumi pada Utsuri biasanya sama dengan type “wrapround” pada showa.

Sumi sebaiknya hitam legam dan mengkilat, sebagaimana Showa. Untuk memastikan kualitas sumi, sebaiknya inspeksi dilakukan pada siang hari dengan cahaya yang baik, Shiro Utsuri sebaiknya terjaga warna hitam legamnya, beberapa akan terlihat sangat gelap, jika warnanya kecoklatan maka ini tidak termasuk. Cacat yang lain adalah terlalu banyak hitam pada sirip. Cukup sedikit motogura pada pectoral. Sirip Dorsal dan caudal diperbolehkan terdapat sumi, tetapijika terlalu banyak, koi akan terlihat tidak seimbang. Idealnya warna putih pada sirip sebaiknya setara dengan sumi pada tubuh. Shiro Utsuri,seperti halnya showa, idealnya menunjukkan motoguro klasik pada sirip pectoralnya.



Hi Utsuri



Hi Utsuri terbaik, akan terlihat seperti Showa tanpa warna putih. Beberapa petani koi juga memperkenalkan Magoi gen kedalam Hi Utsuri, yang memperbolehkan koi memiliki ukuran yang lebih besar tanpa memperhatikan pola atau kualitas sisik. Pectoral jarang yang menunjukkan motoguro, kebanyakan hanya merupakan belang merah hitam, dengan warna dominan merah pada tepinya.



Ki Utsuri



Ki Utsuri adalah varietas utsuri dengn warna dominan kuning hitam.



Utsurimono Muda



Kulit Utsurimono muda akan bisa memberikan petunjuk bagaimana nanti jadinya. Shiro Utsuri kebanyakan mengalami kegagalan jika warna kepalanya kekuning – kuningan. Ini disebabkan oleh beberapa hal, beberapa menunjukkan bahwa koi ini adalah jantan, Jika kulit putih lebih banyak terlihat dan area sumi terlihat kebiru biruan, maka akan dapat ditebak bagaimana jadinya koi ini



Seperti halnya Kohaku, jika Shiro utsuri menunjukkan warna seperti halnya koi dewasa sehingga terlihat seperti miniatur dari koi dewasa, maka kelanjutannya koi ini akan menjadi koi yang hitam pekat.





Asagi (Ah-Sog-Ee)



Ciri – ciri Asagi



Idealnya, punggung Asagi sebaiknya diselimuti warna biru keabuan yang akan semakin gelap seiring pertumbuhan usianya. Semakin tajam definisi kedua warnanya akan semakin membua koi terlihat semakin indah. Karena sisik yang sangat berbeda pada varietas ini maka hilangnya atau rusaknya sisik akan mengakibatkan kualitas Asagi akan menurun drastis. Warna kepala adalah komponen penting pada Asagi yang sangat langka sekali terlihat sempurna atau mendekati sempurna sekalipun. Idealnya, sebaiknya berwarna putih bersih, tetapi sering terdapat noda biru atau keabuan yang tidak diinginkan. Pada usia muda tulang tengkorak telihat jelas, tetapi effek ini akan menghilang ketika kulit menjadi menebal. Jika pada kepala terdapat hi yang membentuk seperti pola kerudung ikan ini disebut sebagai Menkaburi Asagi.
Hi pada Asagi, lebih sering ada, terlihat merah gelap jika dibanding dengan yang berwarna merah bersinar seperti Kohaku atau Go Sanke yang lain.


Pada pectoral bisa terlihat seperti motoguro pada Showa. Atau tersebar pada seluruh permukaan sirip. Dimanapun hiterlihat pada varietas ini sebaiknya simetris. Beberapa Asagi memiliki prosentase lebih besar dari prosentase pola merah pada umumnya, yang berada hampir diseluruh sirip dorsalnya, varietas ini disebut Hi Asagi.Sedangkan varietas lain - Taki Asagi - memiliki garis putih yang memisahkan area merah dan biru pada kedua sisinya. Kedua varietas ini masih dikelompokkan sebagai Asagi.





Shusui (Shoo-Soo-Ee)



Ciri - ciri Shusui



Distribusi warna pada Shusui sama seperti halnya Asagi, Tetapi karena sisiknya tidak normal sehingga menjadikan effek yang aneh pada bagian punggungnya, lembut, biru tua dan ditandai dengan pola sisik Doitsu. Sampel yang bagus menunjukkan dua baris sisik yang memanjang dari bahu pada kedua sisi sirip dorsalnya dan akhirnya menyatu kembali pada ekor.

Kegagalan yang sering terjadi pada shusui adalah pola sisik pada bahu yang kurang simetris, Sisik buruk bisa juga terlihat pada tubuhnya yang lain, akan lebih memperburuk nilai koi. Hati – hati, pada air yang dalam pola sisik dapat terlihat keabuan atau hitam, dan ketika ini terjadi mereka tidak akan kembali menjadi biru. Sebagaimana Asagi, kepala yang bersih sangat penting pada Shusui.

Sub Klasifikasi dibedakan dari pola merah dan biru pada tubuh koi. Hana Shusui (Hana berarti bunga:Japanese) juga memiliki warna merah yang lebih dari normal, tetapi disini membentuk sabuk tambahan diantara garis dan sirip dorsal, yang tepisah antara keduanya.

Pada ki Shusui, warna kuning menggantikan warna merah. Dan varietas langka lainnya seperti Shusui adalah Midorigoi, dengan kuning kehijauan pada sisik punggungnya. Koi ini disebut sebagai Kawarimono.





Koromo (Ko-Row-Mo)





Goromo



Ai Goromo



Ini adalah koi putih dengan pola hi mirip dengan kohaku,tetapi setiap sirip merahnya memiliki tepian berwarna hitam atau biru tua, Ai Goromo yang baik bernilai tinggi seperti Kohaku yang baik, yang keseluruhan varietas menunjukkan kualitas berikut: kulit putih salju, hi dengan warna merah tua, dan pola tradisional atau modern yang menarik. Garis gelap pada sisik akan terlihat buruk ketika koi masih muda dan beberapa tahun kemudian akan menjadi baik. Sumi yang terlalu banyak pada usia dini menunjukkan bahwa warna tersebut akan menjadi dominan pada koi. Tetapi pada koi dewasa, sumi harus tersebar merata diatas pola hi terkecuali di kepala.

Dari klasifikasi point pada visualisai, sangat penting diketahui bahwa warna hitam/biru gelap tidak boleh berada pada warna putih, jika ini terjadi maka koi tersebut tidak akan disebut sebagai Ai Goromo lagi akan tetapi masuk ke varietas Goshiki. Varietas ini dikelompokkan sebagai Koromo di negara – negara barat, akan tetapi di jepang masih dinilai sebagai Kawarimono. Kebanyakan Ai Goromo muda yang terlihat berkualitas bagus tumbuh menjadi Goshiki.



Budo Goromo



Budo Goromo, memiliki kualitas yang sama dengan Ai Goromo. Perbedaan mendasar adalah pada pada pola sisik hi. Tidak seperti Ai Goromo, yang mana sisik merah dengan tepian hitam atau biru gelap, pada Budo Goromo sisik merah tersebutdiselimuti warna gelap menghasilkan warna terlihat keunguan. Budo Goromo memiliki warna kulit putih bersih sebagaimana Ai Goromo. Garis tepi utama (kiwa) menunjukkan sisik individual keluar dari kulit putih, yang menjadikan koi varietas ini dinamakan Budo, yang artina anggur. Bagaimanapun juga sekali lagi, jika sumi terdapat pada area putih maka Budo Goromo tersebut akan menjadi Goshiki.


Goshiki


Ini mungkin varietas koi yang banyak diketahui, Goshiki artinya “ lima warna” dalam bahasa Jepang, yaitu koi dengan lima warna. Meskipun kadang – kadang susah sekali untuk memilah antara warna merah ,hitam, putih, biru muda, dan biru tua. Bahkan enam warna mungkin terlihat ketika warna merah dan biru saling menyelimuti.

Goshiki mempuyai garis keturunan yang kuat dari Asagi, yang mewarisi beberapa sifat pada sisik. Goshiki tradisional adalah ikan dengan warna yang cukup gelap, acak, pola yang kurang jelas. Ada juga yang seperti persilangan antara Kohaku dan Asagi, dengan tubuh berwarna hitam.

Gin-Rin Goshiki dan Doitsu Goshiki mempunyai kompleksitas yang lebih dari varietas lain yang sudah ada. Karena refleksi sisik dipengaruhi warna kulit, kadang bisa terlihat keemasan, silver, atau biru keabuan pada Gin-rin Goshiki yang bagus.



Kawarimono (Kah-Wa-Ree-Moe-No)


Untuk Lebih mudahnya Kawarimono dibagi menjadi tiga group yaitu:

* Koi dengan warna tunggal
* Koi hitam
* Kawarimono yang lain

Koi dengan warna tunggal

Benigoi

Juga disebut sebagai Aka Muji,Benigoi adalah keturunan Kohaku. Dalam varietas ini hi menyelimuti seluruh tubuh, dan menjadikannya sebagai goldfish raksasa. Sirip mereka bisa berwarna merah atau bergaris putih. Koi dengan siripbergaris merah disebut juga sebagai Aka Hajiro. Hi haruslah seragam warnanya.

Shiro Muji

Shiro Muji juga merupakan produk dari telur Kohaku, tetapi dalam hal ini tidak ada hi sama sekali. Kulitnya berwarna putih secara keseluruhan. Koi albino dengan mata merah ini sangat langka dengan pola sisik Gin-Rin.

Kigoi


Kigoi adalah koi dengan warna kuning lemon atau citrus orange, dan merupakan varietas lama. Ketika metallic Ogons pertama kali terlihat, koi ini hilang popularitasnya,tetapi sekarang mulai bertahan dan muncul kembali. Dua type yang ada yaitu: leucistic (dengan mata hitam) dan benar, albinos mata merah, disebut Akame Kigoi. Ikan ini –khususnya pejantan- bisa tumbuh hingga 1 m (39in) atau lebih. Kigoi dengan mata hitam kadang – kadang sulit dibedakan dengang Chagoi dengan warna saffron.

Magoi

In Magoi, sisik benar benar berwarna perunggu gelap, tetapi akan terlihat hitam jika dilihar dari atas. Magoi tidak disebut sebagai koi oleh beberapa organisasi, tetapi tidak menghentikan eksistensi mereka, Effek luar biasa bisa didapatkan dengan seleksi ketat pada pembiakan, ikan ini bisa tumbuh besar sekali. Untuk alasan tersebut, keturunan Magoi disilangkan kedalam Go Sanke untuk mempercepat dan memaksimalkan pertumbuhan.

Chagoi

Chagoi adalah koi dengan warna seraam Coklat,kata “Cha” berasal dari bahasa China/Jepang yang berarti Teh, yang menjelaskan warna dari koi ini. Warna Chagoi bisa beraneka mulai dari saffron hingga coklat kemerahan hingga hampir hitam.

Soragoi & Ochiba Shigure

Soragoi adalah koi dengan warna biru keabuan. Mereka tidak populer, akan tetapi jika disilangkan dengan Chagoi, akan menghasilkan Ochiba Shigure. Dalam hal ini warna keabuan pada Soragoi akan menjadi pola pada warna coklat Chagoi. Doitsu dan Gin-Rin style pada Ochiba juga bisa ditemukan.

Black Koi Breeds

Karasu

Karasu adalah bahasa Jepang yang berarti burung gagak, ini adalah varietas lama dengan sirip hitam, tubuh hitam dengan perut putih atau orange. Sangat mirip dengan Hajiro jika koi hitam ini bermoncong putih dan sirip pectoralnya bergariis putih, sehingga membuatnya terlihat ketika didalam air. Hageshiro menambahkan warna putih dikepala pada kombinasi warna ini, sedangkan sirip Yotsujiro berwarna putih bersih. Keempat koi ini sebaiknya terlihat sangat gelap bahkan pada sumi, lebih gelap dari Magoi.


Matsukawabake

Matsukawabake adalah ikan yang ganjil, distribusi warna hitam dan putih bisa berubah tergantung musim dan temperatur air dimana ia tinggal. Bagaimanapun juga ini tidak akan berubah total menjadi warna kebalikan. Koi ini akan menjadi hitam keseluruhan atau putih keseluruhan dalam kondisi tertentu, tetapi bisa juga terlihat sumi membayang yang menarik pada periode transisi.

Kumonryu

Kumonryu, nama ini berarti "dragon fish" dan ini dikarenakan pola warna pada tubuhnya menampilkan seperti gambar binatang mistikus seperti pada lukisan Oriental. Kumonryu selalu Doitsu, kontras yang tajam antara warna putih dan hitam pada tubuhnya. Pola bisa sangat bervariasi. Bagaimanapun juga ikan ini adalah Doitsu Matsukawabake, sehingga warna polanya bisa berubah musiman tergantung pada keturunan dan temperatur air dan kualitas air.

Kawarimono Lainnya

Matsuba

Matsuba, atau Matsubagoi, kebanyakan berasal dari koi metalic, dan termasuk kedalam Hikarimono. Pola sisiknya dianggap sebagai satu warna di Jepang. Ini adalah jenis koiyang sudah jarang ditemukan, meskipun Aka Matsuba kadang bisa dilihat pada Jumbo class; sebagai varietas awal, mereka tumbuh besar. Aka Matsuba adalah koi merah dengan sisik gelap, dan merupakan keturunan Asagi. Bagaimanapun juga, kepalanya harus merah, lebih baik jika dibandingkan dengan yang putih.

Ki Matsuba adalah jenis yang sering ditemukan dengan pola sisik Doitsu, dan digabungkan dengan Shusui yang dengan warna merah dan kulit biru digantikan dengan warna kuning. Kesamaan warna putih jarang terjadi pada Shiro Matsuba.

Midorigoi

Midorigoi adalah koi Doitsu warna Hijau hanya varietas ini yang menampilkan warna tersebut. Bayang bayang kuning kehijauan pada tubuhnya, sedangan pada punggungnya di kedua sisi sirip punggung bisa berwarna hitam atau silver. Ikan ini adalah hasil persilangan antara Shusui dan Yamabuki Ogon. Varietas yang hampir sulit dibedakan dengan varietas ini adalah Doitsu Ki Matsuba. Persilangan antara Shusui dan Midorigoi akan menghasilkan varietas langka yaitu Enyu, koi ungu dengan tanda hi.


Hikarimono (Hick-Ah-Ree-Moe-No)


Ciri - ciri Hikarimono

Hikarimono adalah koi dengan satu warna yang sisik dan kulitnya metalik. Hikari dalam bahasa jepang berarti keperak – perakan ( metalik )

Koi ada memiliki kulit berwarna metalik, bisa pada seluruh warna tubuh, salah satu warna, atau hanya pada bagian – bagian tubuh tertentu tampa memperdulikan warna.

Untuk koi yang seluruh kulitnya berwarna metalik untuk jenis – jenis tertentu dalam lingkungan hobbies telah dikelompokkan pada jenis tertentu dan telah memeliki nama sendiri, contohnya untuk jenis sanke yang seluruh warnanya metalik diberi nama Yamato nishiki.

Untuk yang hanya salah satu atau tidak semua warna tubuhnya berwarna metalik ada sebagian yang masih tetap mengelompokkan tetap pada jenis tersebut ada yang malah “ mengangkat “ jenis tersebut ke jenis tertentu

Untuk koi yang hanya pada bagian tertentu tubuhnya memiliki warna metalik dalam dunia perkoian belum diklasifikasikan dalam jenis – jenis tertentu secara pasti, ada sebagian hanya di beri tambahan istilah tertentu, ada sebagian malah mengelompokkan dalam klasifikasi GINRIN yang menurut pengamatan penulis itu berbeda. Biasanya ini terdapat pada jenis Doitsu yang hanya pada sisiknya yang berwarna metalik.

Warna – warna Hikarimono

Gold: Jenis ini berwarna kuning metalik .

Platinum: Koi dengan satu warna yaitu putih dengan sisik dan kulit metalik

Orenji ( Orange ): Koi ini berwarna orange . Sama halnya dengan tipe sebelumnya sisik dan kulitnya juga metalik

Matsuba Ogon: Dilihat dari pola sisiknya Matsuba digolongkan sebagai Kawarimono, akan tetapi jika dilihat dari sisi metaliknya maka koi ini akan masuk dalam daftar Hikarimono.


Hikarimoyo (Hick-Ar-Ee-Moe-Yo)



Hikarimoyo adalah koi metalik, dan berbeda dengan hikarimono, koi jenis ini memiliki kombinasi warna yang memberikan nilai lebih . Kombinasi warnanya bisa terdiri dari 2 – 3 warna.

Ada beberapa macam sub varietas dari koi ini diantaranya adalah : Yamatonishiki, Kujaku, Sakura Ogon, Hariwake, Kikokuryu,Heishei Nishiki, dan Shocikubai



Yamatonishiki: Yamatonishiki adalah sanke dengan kulit metalik dan merupakan hasil persilangan antara Yamabuki Doitsu dengan Gin Showa. Ada juga yang merupakan hasil persilangan antara Asagi dan Kin Kabuto yaitu Sakura Ogon.



Kujaku: Goshinki Metalik, Gin Matsuba yg mempunyai pola merah kohaku.



Sakura Ogon: Sakura Ogon adalah koi putih metalik dengan pola merah metalik .



Hariwake: adalah keturunan Ogon atau Ogon Matsuba. Dan biasanya menampilkan dua warna metalic, Dasar platinum dengan pola warna kuning keemasan disebut sebagai Yamabuki Hariwake sedangkan yang berwarna orange disebut sebagai Orenji Hariwake .
Idea lnya, baik yamabuki maupun Orenji sebaiknya memiliki kepala platinum bersih.

Kikokury: Varietas baru dari Hikarimoyo ini selalu Doitsu, dan metalik.


Hikariutsuri


Showa Metalic dan Utsurimono Metalic kedua koi ini masuk dalam klasifikasi Hikariutsuri, koi ini adalah hasil persilangan antara Showa dan Utsurimono dengan Ogon

Ciri - ciri Hikariutsuri

Kin Showa: Showa Metalic disebut juga sebagai Kin Showa.

Gin Shiro: Gin Shiro Adala Shiro Utsuri dengan warna kulit metalik.

Kin Hi Utsuri: Kin Hi Utsuri memiliki pola warnadengan warna kulit metalik

Kin Ki Utsuri: Klasifikasi terakhir dari ikan ini adalah Kin Ki Utsuri. Koi dengan warna kuning metalik dengan sumi tersebar di tubuhnya. Koi ini merupakan hasil persilangan dari Ki Utsuri dan Ogon. Sub varietias nya bisa bersisik Doitsu atau Gin-Rin.



Ginrin (Gin-Rin)



Sisik Ginrin berbeda dengan koi metalic. Pancaran cahaya di dalamnya dihasilkan dari refleksi pigment guanine. Sisik Ginrin terlihat mengkilap pada seluruh atau sebagian permukaannya yang mengakibatkan effek mengkilap berbeda dengan kilap berlian. Warna yang terlihat tergantung dari pigment yang menyelimuti – silver (Gin) jika pada sumi atau warna putih. Dan golden (Kin) jika pada hi.

Sub varietas Ginrin



Ginrin secara teknis dapat dibedakan menjadi empat sub varietas. Pada Beta-Gin seluruh permukaan sisik mengkilap, sedangkan Kado-Gin menunjukkan sisik yang hanya pada tepian utama dengan menyertakan pigment, Diamond atau Hiroshima ginrin adalah jenis yang paling disukai di Jepang, koi terlihat sangat mengkilap dan mengaburkan tepian hi atau sumi.

Jika effek kilauannya jelas, permukaan sisik terihat menonjol, ini disebut Pearl Ginrin atau disebut juga Tsubu atau Tama-Gini.


Doitsu (Doh-Eet-Sue)



Doitsu (German-scaled fish) daat dijelaskan sebagai koi yang tidak memiliki sisik lain kecuali pada garis punggung melintasi kedua sisi sirip dorsalnya. Di Jepang Klasifikasi Doitsu hanya diterpakan pada Go Sanke, sedangkan di negara – negara barat menunjukkan bahwa tidak ada kategori terpisah untuk ikan dengan German-scaled ini, terkecuali Shusui.

Hanya ada sedikit Doitsu yang memiliki namanya sendiri seperti Shusui dan Kumonryu. Koi yang lain yang masuk klasfikasi sisik Doitsu akan memiliki nama depan atau nama belakang "Doitsu" seperti Doitsu Kohaku atau Hariwake Doitsu. Dimanapun ditempatkan kata Doitsu sebelum atau sesudah klasifikasi utama koi tersebut tidak berpengaruh.

Ada beberapa Spesimen Doitsu dengan sisik German pada seluruh tubuhnya panjang dan lebar, yang membuat ikan tersebut seperti mengenakan pakaian, Pada sisi ikan ini Doitsu tidak selalu punya sisik pada seluruh sisinya dan kadang kadang tidak memiliki sisik pada bahunya. Bagaimanapun Doitsu selalu menunjukkan German-scales baik pada kedua sisi sirip dorsal, dan tidak penting apakah sisik bisa ditemukan pada bagian tubuh yang lain, Sisik Doitsu pada bahu, Doitsu tanpa sisik bahu, Armored Doitsu scales.

 
Tancho



Tancho adalah Koi dengan bulatan merah di kepalanya. Berdasarkan pattern/pola warna lain dibadannya, Tancho dibedakan jenisnya antara lain:Tancho Kohaku, Doitsu Tancho Kohaku, Tancho Showa, Tancho Goshiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar